HeWi foundation control office :

Gubug HeWi foundation
Dsn. Pajangan RT 01 RW 16, Wedomartani, Kec Ngemplak, Kab Sleman.
D.I.Yogyakarta Indonesia
c.p 081578832020 / 085643830602
e-mail : hewifoundation@gmail.com

Kamis, 26 Februari 2015

Heran, mengapa bayi pengemis selalu tertidur?


 Dekat stasiun di sebuah kota besar duduk seorang wanita dgn usia yg tak diketahui. Rambutnya kotor, kepalanya tertunduk dalam kesedihan.

Wanita itu duduk di lantai kotor dan di sampingnya terletak sebuah tas. Dalam tas itu orang melempar uang. Di tangan wanita, tidur seorang bayi berusia dua tahun. bayi itu berpakaian kotor.

Banyak orang yang lewat akan memberikan uang. Kami selalu merasa kasihan pada orang kurang beruntung. Kami siap untuk memberikan orang-orang malang itu kemeja terakhir kami, uang terakhir kami di dalam kantong tanpa ragu ragu.

Aku berjalan melewati seorang pengemis selama satu bulan . Tidak memberikan uang, karena saya tahu bahwa ini adalah geng yang dioperasikan dan uang yang dikumpulkan oleh pengemis akan diberikan kepada siapapun yang mengontrol pengemis di daerah tersebut, orang-orang yang memiliki banyak properti mewah dan mobil.

Sebulan kemudian, saya berjalan melewati pengemis, seketika saya merasa terkejut.

saya di persimpangan yang sibuk, menatap bayi, berpakaian seperti biasa yang sangat kotor. Saya menyadari bahwa itu tampak aneh, menemukan seorang anak kecil di sebuah stasiun kotor dari pagi hingga sore.

Bayinya tidur. Tidak pernah menangis atau menjerit , selalu tertidur, mengubur wajahnya di lutut seorang wanita yang disebut ibunya.

Apakah salah satu dari Anda memiliki anak-anak antara usia 1 sampai 3? Apakah Anda ingat bagaimana mereka tidak dapat tidur lebih dari 2 jam pada suatu waktu? Namun, anak-anak ini selalu tertidur. Selalu! Oleh karena itu kecurigaan saya tumbuh.

"Kenapa dia tidur sepanjang waktu?" Aku bertanya (kepada pengemis), menatap bayi.

Pengemis pura-pura tidak mendengar saya. Dia menunduk dan menyembunyikan wajahnya di kerah jaket lusuh nya. Saya mengulangi pertanyaan itu. Wanita itu mendongak , melhat saya, seakan kesal dengan pertanyaan saya.
"B*ngs*t" , bibirnya bergumam.

Di belakangku seseorang menaruh tangannya di bahuku. Aku menoleh ke belakang . Seorang pria tua itu menatapku tidak setuju: "Apa yang Anda inginkan darinya? kamu tidak melihat seberapa keras kehidupannya?." Dia mengambil beberapa koin dari sakunya dan melemparkannya ke kantong pengemis tsb.

Pengemis itu menunjukkan raut wajah wajah berterima kasih dan kesedihan pada
umumnya. Orang itu melepaskan tangannya dari bahuku dan berjalan keluar dari stasiun.

Hari berikutnya aku menelepon teman. Dari teman saya, saya berhasil menemukan bahwa pengems itu adalah bisnis, meskipun terlihat spontanitas, jelas terorganisir dan diawasi oleh lingkaran organisasi kejahatan.

Anak-anak yang digunakan adalah anak hasil "menyewa" dari keluarga pecandu alkohol, atau hasil penculikan.

Saya membutuhkan jawaban atas pertanyaan - mengapa bayi tidur? Dan saya mendapatkannya. Teman saya mengatakan kepada saya dengan suara tenang, "Mereka diberikan heroin, atau vodka"

Aku tercengang . "Siapa yang diberikan heroin atau vodka?!"

Dia menjawab, " Anak itu, sehingga ia tidak berteriak. Wanita itu akan duduk sepanjang hari dengan dia, bayangkan bagaimana anak itu mungkin bosan?"

Dalam rangka untuk membuat bayi tidur sepanjang hari, ia dicekokin dengan vodka atau obat-obatan. Tentu saja, tubuh anak-anak tidak mampu mengatasi bahan2 keras tersebut. Dan anak-anak seringkali tewas. Hal yang paling mengerikan - kadang-kadang anak-anak meninggal selama "hari kerja" . seorang "ibu" harus memegang mayat anak kecil di tangannya sampai malam. Ini adalah aturan. Dan oleh orang yang lewat akan diberikan beberapa uang ke kantong pengemis, dan percaya bahwa mereka melakukan perbuatan baik. Membantu ibu tunggal.

Hari berikutnya saya sedang berjalan di dekat stasiun yang sama. Aku membawa identitas jurnalistik, dan sudah siap untuk pembicaraan serius. sayangnya pembicaraan tidak be rhasil. Namun, terjadi hal ini:

Seorang wanita sedang duduk di lantai dan di tangannya seorang anak kecil. Aku bertanya pertanyaan tentang akte kelairan anak, dan yang paling penting, di mana anak kecil kemarin yang ia diabaikan.

Kelakuan saya diprotes oleh orang yang lewat. Saya diberitahu bahwa saya sudah gila karena berteriak pada pengemis miskin dengan seorang anak. Pada akhirnya, saya dikawal keluar dari stasiun dalam kehinaan. Satu hal yang tersisa adalah untuk memanggil polisi. Ketika polisi tiba, pengemis dengan bayi menghilang .

Bila Anda melihat seorang wanita dengan seorang anak, mengemis, berpikir sebelum Anda menyumbangkan. Pikirkan tentang hal itu, jika bukan karena ratusan ribu pemberi sedekah, bisnis seperti ini sudah mati. Bisnis akan mati dan bukan anak-anak. Jangan melihat anak yang sedang tidur dengan kasih sayang. Lihat horor. Karena Anda membaca artikel ini , Anda tahu sekarang mengapa anak tersebut tidur di tangan pengemis.

Silakan berbagi ini. Dan ketika Anda memutuskan lagi untuk menyumbang ke pengemis, ingat bahwa amal yang anda lakukan bisa jadi kematian bagi anak kecil lainnya.

SUMBER : http://www.pekanews.com/2015/02/tahukah-anda-mengapa-bayi-pengemis.html

Selasa, 24 Februari 2015

Penderita Tumor Butuh Bantuan

TUMOR, mendengar kata tersebut pasti kita akan berpikiran tentang sebuah penyakit yang cukup membahayakan, apalagi jika dimensinya cukup besar. Namun demikian apa sebenarnya tumor tersebut?.

Dalam bahasa medis, tumor adalah terbentuknya neoplasma yang disebabkan oleh pertumbuhan atau regenerasi sel tubuh yang tidak wajar. Namun, pengertian tumor semacam ini bisa jadi sangat sulit dimengerti oleh masyarakat umum.
Bayangkan begini. Pada tangan Anda tiba-tiba muncul sebuah benjolan yang aneh. Nah, benjolan  dalam organ tertentu dalam tubuh Anda itulah yang disebut dengan tumor.

Benjolan tersebut muncul karena tidak normalnya pertumbuhan sel dalam organ tersebut. Idealnya, sel baru berfungsi untuk menggantikan sel lama yang sudah waktunya "pensiun". Akan tetapi karena sel baru yang menggantikan sel lama tersebut muncul secara tidak seimbang, akibatnya memicu terjadinya penyakit tersebut.

Karena muncul benjolan, maka hal itu juga menganggu keseimbangan fungsi organ itu sendiri. Akibatnya, organ tak berfungsi sebagaimana seharusnya dan mempengaruhi kondisi tubuh secara umum. 

Sebagaimana dialami oleh Ny Nunik Hardaningsih dimana ia sudah menderita tumor cukup lama dan selama menderita penyakit tersebut belum pernah ada penanganan medis yang serius. Hal ini disebabkan karena keterbatasan ekonomi sehingga tidak mampu untuk menjalani pengobatan. Alih-alih untuk berobat, untuka kebutuhan sehari-hari saja masih kekurangan.

Saat crew HeWi foundation mendatangi rumah Ny.Nunik terlihat rumahnya sangat kurang layak, dinding rumah yang semi permanen serta lantai rumah yang masih tanah. Hal ini menyebabkan penderitaan Ny.Nunik semakin menjadi.

Saat ini pasien tersebut telah dirujuk ke RSUP dr Sardjito Yogyakarta, dan sarankan untuk segera dioperasi, mengingat kondisinya sudah mengkhawatirkan. 
Namun demikian besarnya biaya baik saat operasi maupun pasca operasi dirasa sangat memberatkan bagi keluarga, mengingat pekerjaan dari suami pasien hanya seorang buruh di pasar.

Dengan demikian maka HeWi foundation mengajak rekan-rekan semua yang ikhlas menyisihkan sebagian penghasilan untuk membantu Ny.Nunik dalam menjalani pengobatan.
Berikut profil dari Ny.Nunik


Nama              : Nunik Hardaningsih
Umur               : 51 tahun
Alamat            : Jl Selis I RT 003 RW 005 Bandung, Kutoarjo, Purworejo, Jawa Tengah
Pekerjaan       : Ibu Rumah Tangga
Diagnosa        : Tumor Padat
Nama Suami   : Waluyo
Pekerjaan       : Buruh di pasar
Total biaya yang dibutuhkan : Kurang lebih Rp 15.000.000,- (Perkiraan)


Donasi dapat langsung ditranfer ke rek. Dompet Peduli HeWi foundation (jangan lupa untuk menambahkan nominal angka 8 pada digit terakhir).
Atau dapat disalurkan langsung ke sekretarian HeWi foundation dengan menghubungi no 0815-7883-2020.
Bisa juga dengan memberikan langsung kepada pasien denga alamat yang tertera di atas.

Kamis, 19 Februari 2015

Diremehkan, Pengusaha Ini Menaiki Becak Serahkan Sedekah 300 Juta


Jangan sekali-kali menilai seseorang yang baru kita temui hanya dari penampilan fisiknya. Jangan pernah mengagumi seseorang yang baru pertama kali ditemui hanya lantaran mobil yang dinaiki, jas keren yang dikenakan atau wajah nan rupawannya.
Sebaliknya, jangan meremehkan seseorang hanya dari penampilan fisiknya yang sederhana. Sebab, Allah Ta’ala melalui Rasulullah sudah menyarankan agar kita menilai seseorang dari kualitas agama dan akhlaknya.
Terkisah di sebuah daerah yang sedang mengumpulkan dana untuk membangun masjid. Bertahun-tahun panitia berupaya mengumpulkan dana dengan berbagai cara, nyatanya penduduk setempat belum tergerak hatinya. Alhasil, pembangunan pun berhenti.
Hingga suatu hari datanglah seorang dengan penampilan ala kadarnya ke rumah ketua panitia pembangunan masjid. Setelah menjawab salam, ketua panitia terlebih dahulu melihat ke halaman rumahnya sebelum mempersilakan tamunya untuk duduk.
Ia ingin memastikan, kendaraan apa yang dipakai oleh tamunya yang berpenampilan tak meyakinkan itu. Setelah menyapu seisi halaman dengan pandangannya dan tak dijumpai motor ataupun mobil, rupanya terbersit dalam benaknya, “Ngapain orang miskin ini datang ke rumah?”
Setelah berbincang beberapa menit, tamu yang nampak miskin itu bertanya, “Berapa dana yang dibutuhkan untuk merampungkan pembangunan masjid itu?” Dengan nada meremhkan, sang ketua panitia pembangunan masjid menjawab santai, “Sekitar 300 junta sih…”
Tamu itu pun berpamit sembari menyerahkan nomor ponsel. Pesannya sebelum pergi, “Kalau ada waktu, tolong sempatkan ke Kantor Agama. Besok atau lusa. Sebelum datang, hubungi saya di nomor tersebut.” Lanjutnya berpesan, “Semoga ada rezeki untuk menyelesaikan pembangunan masjid ini.”
Malamnya, ketua panitia berkisah kepada panitia lain tentang kejadian yang dialaminya sore itu. Mendengar kisah tersebut, ada yang menimpali dengan ketus, “Ah, abaikan saja orang itu. Dapat uang dari mana sehingga ia bisa bersedekah untuk masjid kita?!”
Alhasil, siang harinya sang ketua panitia tak berniat mendatangi Kantor Agama setempat sebab perasaan meremehkan itu.
Qadarullah, ada salah satu jamaah masjid yang minta ditemani ke show room untuk mengambil mobil yang sudah dipesan beberapa bulan lalu. Maka berangkatlah keduanya menuju show room yang letaknya tak jauh dari Kantor Agama.
Selesai urusan di show room, keduanya bergegas pulang. Namun, sang ketua panitia berkata kepada rekannya itu, “Gimana kalau kita hubungi orang yang katanya mau nyumbang itu?” Meski hendak menolak sebab meragukan, sang rekan akhirnya mengiyakan.
“Assalamua’alaikum,” kata ketua Panitia pembangunan masjid melalui telepon.
Lanjutnya setelah mendengar jawaban, “Pak, jadi memberikan sumbangan?”
“Tapi,” lanjutnya dengan nada sombong, “Saya tunggu jam 11 tepat di Kantor Agama.” Ancamnya kemudian, “Jika bapak terlambat, saya enggan menunggu sebab banyak urusan lain.”
Jam sebelas lewat lima menit, ketika ketua panitia dan rekannya itu hendak pulang, datanglah sosok yang ditunggu menaiki becak.
Begitu sampai di dekat kedua orang yang telah menunggunya, sosok sederhana itu langsung berkata, “Maaf saya terlambat. Mari langsung masuk ke Kantor Agama.” Ia pun berlalu, diikuti dua orang yang tengah menunggunya.
Sesampainya di dalam, ia mengeluarkan sejumlah uang dari tasnya sembari meminta petugas Kantor Agama untuk menghitung uang sekaligus membuat surat serah terima. Katanya santai, “Saya menyumbang atas nama Hamba Allah. Tidak usah ditulis nama saya. Pencatatan ini hanya sesuai perintah al-Qur’an untuk mencatat semua transaksi.”
Kemudian yang membuat kedua orang itu terhenyak, jumlah uang yang diserahkan untuk sedekah pembangunan masjid itu, jumlahnya tepat tiga ratus juta. Hal itu pula yang membuat keduanya malu sebab meremehkan sosok yang nampak miskin itu.
Rupanya, sosok sederhana itu adalah seorang pengusaha sukses. Beliau menjalankan usaha perkebunan kopi. [Pirman] 

Minggu, 15 Februari 2015

JASA MEMBELIKAN MAKANAN UNTUK PENUNGGU PASIEN RUMAH SAKIT

Bagi Anda penunggu pasien di rumah sakit yang tidak bisa meninggalkan pasien untuk sekedar membeli makanan, Kami siap membantu. 

Cukup dengan SMS/WA ke no 0815-7883-2020.
Format SMS/WA :
beli : (pesanan Anda)
ke : (nama dan alamat tujuan)

Contoh :
beli : sate ayam 2 porsi+nasi (Sate Samirono)
ke : Dedi Pav. Amarta 211 Sardjito
(Jangan lupa menuliskan pesanan dan alamat dengan jelas)

Pembayaran dilakukan saat pesanan sudah disampaikan.

Biaya jasa antar Rp 10.000/jenis dan Rp 5.000 untuk jenis kedua dst.

Jam operasional (sementara)
pukul 16.00 s/d 21.00 WIB 

SMS ONLY!

supported by : HLC (HeWi Laundry and Courier)