HeWi foundation control office :

Gubug HeWi foundation
Dsn. Pajangan RT 01 RW 16, Wedomartani, Kec Ngemplak, Kab Sleman.
D.I.Yogyakarta Indonesia
c.p 081578832020 / 085643830602
e-mail : hewifoundation@gmail.com

Minggu, 06 April 2014

Kisah Nyata Keajaiban Sedekah, Diganti 1000 Kali Lipat

Kisah nyata ini terjadi di Jawa Tengah. Hari itu, seorang lelaki tengah mengengkol vespanya. Tapi tak kunjung bunyi. “Jangan-jangan bensinnya habis,” pikirnya. Ia pun kemudian memiringkan vespanya. Alhamdulillah... vespa itu bisa distarter.
“Bensin hampir habis. Langsung ke pengajian atau beli bensin dulu ya? Kalau beli bensin kudu muter ke belakang, padahal pengajiannya di depan sana,” demikian kira-kira kata hati lelaki itu. Ke mana arah vespanya? Ia arahkan ke pengajian. “Habis ngaji baru beli bensin.”

“Ma naqashat maalu ‘abdin min shadaqah, bal yazdad, bal yazdad, bal yazdad. Tidak akan berkurang harta karena sedekah, bahkan ia akan bertambah, bahkan ia bertambah, bahkan ia bertambah,” kata Sang Kyai di pengajian itu, yang ternyata membahas sedekah.

Setelah menerangkan tentang keutamaan sedekah, Sang Kyai mengajak hadirin untuk bersedekah. Lelaki yang membawa vespa itu ingin bersedekah juga, tetapi uangnya tinggal seribu rupiah. Uan g segitu, di zaman itu, hanya cukup untuk membeli bensin setengah liter.

Syetan mulai membisikkan ketakutan kepada lelaki itu, “Itu uang buat beli bensin. Kalo kamu pakai sedekah, kamu tidak bisa beli bensin. Motormu mogok, kamu mendorong. Malu. Capek.”

Sempat ragu sesaat, namun lelaki itu kemudian menyempurnakan niatnya. “Uang ini sudah terlanjur tercabut, masa dimasukkan lagi? Kalaupun harus mendorong motor, tidak masalah!”

Pengajian selesai. Lelaki itu pun pulang. Di tengah jalan, sekitar 200 meter dari tempat pengajian vespanya berhenti. Bensin benar-benar habis.

“Nah, benar kan. Kalo kamu tadi tidak sedekah, kamu bisa beli bensin dan tidak perlu mendorong motor,” syetan kembali menggoda, kali ini supaya pelaku sedekah menyesali perbuatannya.


Tapi subhanallah, orang ini hebat. “Mungkin emang sudah waktunya ndorong.” Meski demikian, matanya berkaca-kaca, “Enggak enak jadi orang susah, baru sedekah seribu saja sudah dorong motor.”

Baru sepuluh langkah ia mendorong motor, tiba-tiba sebuah mobil kijang berhenti setelah mendahuluinya. Kijang itu kemudian mundur.

“Kenapa, Mas, motornya didorong?” tanya pengemudi Kijang, yang ternyata teman lamanya.
“Bensinnya habis,” jawab lelaki itu.
“Yo wis, minggir saja. Vespanya diparkir. Ayo ikut aku, kita beli bensin.”

Sesampainya di pom bensin, temannya membeli air minum botol. Setelah airnya diminum, botolnya diisi bensin. Satu liter. Subhanallah, sedekah lelaki itu kini dikembalikan Allah dua kali lipat.

“Kamu beruntung ya” kata sang teman kepada lelaki itu, begitu keduanya kembali naik Kijang.
“Untung apaan?”
“Kita menikah di tahun yang sama, tapi sampeyan sudah punya 3 anak, saya belum”
“Saya pikir situ yang untung. Situ punya Kijang, saya Cuma punya vespa”

“Hmm.. mau, anak ditukar Kijang?”
Mereka kan ngobrol banyak, tentang kesusahan masing-masing. Rupanya, sang teman lama itu simpati dengan kondisi si pemilik vespa.

Begitu sampai... “Mas, saya enggak turun ya,” kata pemiliki Kijang. Lalu ia menerogoh kantongnya mengeluarkan sebuah amplop.

“Mas, titip ya, bilang ke istrimu, doakan kami supaya punya anak seperti sampeyan. Jangan dilihat di sini isinya, saya juga belum tahu isinya berapa,” bonus dari perusahaan itu memang belum dibukanya.

Sesampainya di rumah. Betapa terkejutnya lelaki pemilik Vespa itu. Amplop pemberian temannya itu isinya satu juta rupiah. Seribu kali lipat dari sedekah yang baru saja dikeluarkannya.

Sungguh benar firman Allah, “Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipatgandakan bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karuniaNya) lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al Baqarah : 261).

[Kisah Nyata Keajaiban Sedekah ini disarikan dari Buku “Kun Fayakun 2” karya Ust. Yusuf Mansur] 
sumber : http://rahasia-sedekah.blogspot.com/2013/09/kisah-nyata-keajaiban-sedekah-diganti.html 

Sabtu, 29 Maret 2014

Donasi untuk Rizal telah disalurkan





Syukur Alhamdulillah hari ini donasi dari para donatur telah disampaikan kepada keluarga Esa Fahrizal Maulana. Dana yang terkumpul mencapai Rp 2.000.000,- dan kesemuanya telah disalurkan. Perlu kami informasikan bahwa berkat doa dari rekan-rekan semua kondisi Rizal saat ini sudah mulai membaik dan sudah kembali ke rumah. Namun demikian Rizal masih membutuhkan perawatan berkelanjutan. Dari pengamatan kami terlihat bahwa fisiknya masih terlihat lemah, anggota tubuhnya seperti tangan dan kaki belum sepenuhnya pulih, pandanganya sering terlihat kosong, dan sering seperti orang melamun, dalam komunikasipun terlihat masih terbata-bata dalam mengucapkan kata-kata. Berdasarkan wawancara kami dengan orang tua Rizal yang ditemui di kediamannya diperoleh informasi bahwa kedepannya kondisi Rizal harus diobservasi secara berkala dan dimungkinkan juga harus menjalani operasi lagi mengingat usianya yang masih dalam masa pertumbuhan dimana selang yang ditanam di tubuh Rizal harus disesuaikan dengan perkembangan fisiknya.

Kami selaku pengurus HeWi foundation atas nama Esa Fahrizal Maulana dan keluarga mengucapkan banyak terima kasih atas dukungan dan donasi rekan-rekan semua. Tak ada kata lain selain panjatan doa semoga amal ibadah rekan-rekan semua yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung diterima oleh Tuhan Yang Maha Esa serta mendapat balasan yang setimpal.

Kami masih membuka bagi siapa saja yang ingin mendonasikan sebagian hartanya melalui HeWi foundation untuk kami salurkan kepada mereka yang membutuhkan baik untuk Rizal maupun yang lainnya melalui dompet peduli HeWi foundation tanpa ada pemotongan biaya apapun.
“HeWi foundation! Bekerja dengan hati untuk mencari berkah Illahi”

Sabtu, 01 Maret 2014

Bantu Rizal yuk!




Adalah Esa Fahrizal Maulana atau sering dipanggil Rizal, siswa kelas VI SD Negeri Depok 2 kecamatan Depok, kabupaten Sleman, Yogyakarta.  Disaat akan menghadapi ujian kelulusan ia harus terbaring lemas di rumah sakit dr. Sarjito Yogyakarta. Sudah lebih dari dua minggu Rizal dirawat di bangsal kelas III, Melati IV. Saat kami mengunjungi Rizal, menurut ayahnya yang hanya seorang kuli bangunan mengatakan bahwa kondisi putranya tak kunjung membaik setelah dilakukan operasi pemasangan selang dari otak menuju ke lambung untuk mengeluarkan cairan yang ada dalam otaknya. Hasil diagnosa menyatakan bahwa Rizal mengalami kelebihan cairan di otak namun bukan hydrocepalus melainkan suatu gangguan yang dokter sendiri belum tahu apa penyebabnya (saat ini masih dilakukan observasi apa penyebab penyakit tersebut), sehingga menyebabkan kesadaran Rizal menurun, dan kemampuan tubuhnya untuk melakukan reaksi juga menjadi lambat.
Tak hanya itu, efek pasca operasi mengakibatkan Rizal kesusahan untuk menggerakkan tubuhnya, bahkan untuk mengunyah dan menelan makanan pun tidak bisa dan untuk duduk saja harus disangga oleh ayahnya, jika tidak maka tubuhnya akan lunglai tak berdaya. Beruntung bahwa ayah Rizal sangat sabar dan perhatian pada putranya. Ia mengatakan bahwa hal ini adalah cobaan dan harus diterima dengan ikhlas. Dengan kegigihan dan keikhlasan bapak Suroso (ayah dari Fahrizal) membuat siapapun akan merasa iba mengingat latar belakang pendidikan dan ekonominya yang hanya pas-pasan.
Ditambah melihat kondisi yang seperti itu pantas rasanya bagi kita semua yang memiliki jiwa sosial yang tinggi untuk sedikit menyisihkan sebagian rejekinya demi meringankan beban bapak Suroso dan putranya. Perlu kita semua ketahui bahwa biaya yang harus ditanggung untuk perawatan Rizal tidaklah sedikit apalagi dengan penghasilan orang tuanya yang tidak menentu membuat beban yang harus ditanggung semakin berat. Selang yang dipasang seumur hidup didalam tubuh Rizal mengharuskan dilakukan penyesuaian mengingat usia Rizal yang masih mengalami pertumbuhan. Dengan dilakukannya penyesuaian tersebut sama artinya Rizal harus menghadapi operasi yang tentu saja biayanya tidak sedikit.
                Bagi para dermawan yang ingin berdonasi dapat langsung  menyampaikan donasi Anda sendiri atau bisa melalui HeWi foundation dengan no rek.042.221.001054 BPD DIY a.n Henny Susilowati. Berapapun donasi yang Anda sumbangkan akan kami terima dan kami salurkan tanpa ada pengurangan. Karena berapapun nominal yang Anda sumbangkan akan sangat berarti bagi bapak Suroso dan keluarganya.

Profil Rizal
Nama                 : Esa Fahrizal Maulana
Pekerjaan           : Pelajar kelas VI SDN Depok 2 Sleman
Usia                    : 12 tahun
Nama Ayah        : Suroso
Pekerjaan           : Kuli bangunan
Penghasilan         : Tidak menentu
Alamat                : Kradenan RT II RW 69 Maguwoharjo, Depok, Sleman, Yogyakarta
Info lebih lanjut hubungi :
Henny 0856 4383 0602 / PIN BB 7A703F74
Widi 0815 7883 2020

Kamis, 27 Februari 2014

HeWi foundation program

HeWi foundation for leg amputation
adalah program bantuan bagi para penyandang disabilitas khususnya amputasi kaki
meliputi : bantuan kaki palsu, program kemandirian, bantuan motivasi
HeWi foundation for children care
adalah program bantuan untuk anak-anak
meliputi : bantuan untuk pengobatan, bantuan siswa miskin, dll
HeWi foundation for humanity
adalah program bagi sesama yang sedang tertimpa musibah/bencana.
meliputi : bantuan dana, bantuan barang

Selasa, 11 Februari 2014

Derita si Kaki Putung




SUDAH JATUH MASIH TERTIMPA TANGGA itulah ungkapan yang cocok bagi para penyandandang disabilitas khususnya amputasi kaki. Kami atau bahkan semua orang di dunia ini pasti tidak ada yang ingin mengalami kehilangan kaki atau anggota badan yang lainnya. Tapi takdir berkata lain, sejatinya kami selalu mengikhlaskan apa yang menjadi kehendakNya. Namun terkadang ada hal yang dapat mengurangi keikhlasan kami. Salah satu hal tersebut adalah masih terlalu mahalnya harga peralatan yang seharusnya dapat membantu kami dalam beraktifitas, semisal kaki palsu.
                Harga alat bantu (kaki palsu) yang terlalu tinggi, menjadikan kaum kami merasa enggan untuk memakainya dan hanya pasrah dengan keadaan. Perlu diketahui bahwa rata-rata harga kaki palsu kualitas biasa yaitu Rp 1,5 – Rp 2 juta dengan jangka waktu pemakaian 2-3 tahun. Coba Anda bayangkan jika ada pengguna kaki palsu yang baru berusia 20 tahun. Mari kita hitung.

Rata-rata usia manusia 60 tahun.

Sehingga sisa usia tinggal 40 tahun, jika masa penggunaan kaki palsu 3 tahun, maka :

40 thn : 3 = 13,3 dibulatkan menjadi 13.

Maka ia harus mengganti kaki palsunya sebanyak 13 kali

Jika dihitung rupiahnya, maka dana yang harus dikeluarkan yaitu Rp 2.000.000 x 13 = Rp 26.000.000,-

Sebuah angka yang cukup fantastis, terlebih jika bagi orang yang ekonominya pas-pasan.
                Menurut survey di lapangan, tidak sedikit para penderita amputasi kaki yang hidup dalam keadaan ekonomi yang pas-pasan. Mereka harus berpikir 2x untuk dapat memiliki kaki palsu. Perhitungan di atas hanya didasarkan pada harga standar untuk kaki palsu ukuran lutut ke bawah, bagaimana dengan kaki palsu dengan ukuran sampai paha? Tentu harganya lebih mahal 2 kali lipat. Belum lagi jika materialnya ada yang impor, maka harga yang dipatok tentu akan sangat jauh melambung tinggi. Bahkan ada kaki palsu ukuran sampai paha yang harganya  sama dengan harga mobil Avanza baru. Sungguh sangat ironis, dimana para penyandang disabilitas yang hidupnya sudah menderita masih ditambah lagi dengan harga alat bantu yang seyogyanya dapat membantu beraktifitas tapi tak mampu dijangkau karena harga yang mahal.

                Maka kami mengajak saudara-saudara yang bernasib sama tetapi memiliki finansial yang berkecukupan atau bahkan lebih untuk dapat membantu sesama. Seperti halnya sebuah ungkapan “Mulailah Dari Diri Sendiri” kita sesama crew kapal (kaki palsu-red) sebutan untuk pemakai kaki palsu bisa saling membantu melalui subsidi silang agar saudara-saudara kita yang memiliki keterbatasan ekonomi dapat memiliki kaki palsu untuk dapat beraktifitas dalam meningkatkan taraf hidup mereka. Syukur-syukur kami mengetuk para dermawan yang mau membantu kami dalam melakukan misi peningkatan kesejahteraan bagi para pengguna kaki palsu.